Kabupaten Kupang merupakan salah satu wilayah target Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) dalam Program Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan di Wilayah 3T serta Percepatan Pengentasan Stunting. Untuk mewujudkan program ini, Kemendesa pun menggandeng Sehati Group. Dengan bantuan pendanaan dari program CSR Indofood CBP, piloting project telah berhasil dilaksanakan.
Piloting project yang dilaksanakan oleh Sehati Group di Kab. Kupang terdiri dari dua fase. Fase pertama dimulai pada 17 November 2018 dengan kegiatan awal adalah workshop pengenalan Sehati TeleCTG yang diikuti dengan pelatihan penggunaan TeleCTG, aplikasi Sehati Bidan, dan Sehati Dashboard di RSUD Naibonat Kupang. Alat TeleCTG, ponsel pintar, dan kuota internet pun diberikan kepada bidan dari 14 puskesmas yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kab. Kupang.
Adapun, ke-14 puskesmas tersebut:
- Puskesmas Oenasi – Kec. Nekemese
- Puskesmas Takari – Kec. Takari
- Puskesmas Naibonat – Kec. Kupang Timur
- Puskesmas Batakte – Kec. Kupang Barat
- Puskesmas Oesao – Kec. Kupang Timur
- Puskesmas Uitao – Kec. Semau
- Puskesmas Sonraen – Kec. Amarasi Selatan
- Puskesmas Pakubaun – Kec. Amarasi Timur
- Puskesmas Tarus – Kec. Kupang Tengah
- Puskesmas Oepoli – Kec. Amfoang Timur
- Puskesmas Baumata – Kec. Taebenu
- Puskesmas Oekabiti – Kec. Amarasi
- Puskesmas Camplong – Sulamu
- Puskesmas Teunbaun – Kec. Amarasi Barat
Selama 3 bulan lamanya, bidan-bidan yang terlibat melakukan input data melalui aplikasi Sehati Bidan. Dari hasil pemantauan melalui Sehati Dashboard, ada 1.471 data kehamilan yang diinput oleh 47 bidan dari 14 puskesmas. Rupanya, 67,36% di antaranya atau sebanyak 991 ibu hamil memiliki faktor risiko. Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) menjadi dua faktor risiko terbanyak.
Jalankan Program Intervensi
Berdasarkan hasil inilah, Sehati Group bersama Divisi NSF (Nutrition & Special Foods) Indofood kemudian melaksanakan project intervensi yang berlangsung sejak Februari hingga Mei, 2019. Beberapa intervensi yang dilakukan di antaranya adalah pemberian nutrisi tambahan kepada ibu hamil, pemantauan hemoglobin secara berkala, dan pemberian penyuluhan mengenai gizi ibu hamil. Harapannya, intervensi yang dilakukan ini dapat menurunkan risiko stunting, AKI, maupun AKB.
Apa yang dilakukan Sehati Group di Kupang bersama Kemendesa dan Indofood dinilai sangat membantu. Bidan Mariana Saliana, Pengelola KIA Dinkes Kab. Kupang, mengatakan bahwa keberadaan inovasi Sehati Group di Kab. Kupang telah mempermudah mereka untuk mendeteksi faktor risiko.
“Dulu, kami merasa sendiri karena dokter spesialis obstetri hanya ada satu dua di sini. Namun, setelah ada TeleCTG, kami merasa tidak sendiri lagi. Apalagi, aplikasi Bidan Sehati yang terintegrasi dengan TeleCTG dapat mendeteksi faktor risiko sehingga angka kematian ibu, berat badan lahir rendah, dan stunting bisa kami tekan,” ujarnya.
Tak sampai di situ saja, hingga saat ini Sehati Group melalui Kelas Online Sehati juga masih aktif memberikan edukasi kebidanan via aplikasi Telegram maupun WhatsApp kepada para bidan di Kupang. Beberapa di antaranya merupakan kelas online ber-SKP kebidanan yang dilaksanakan sejak piloting project fase 1 berlangsung.