Pangkajene Kepulauan merupakan kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibukota Pangkajene. Kabupaten ini memiliki wilayah daratan dan lautan masing-masing seluas 898,29 km² dan 11.464,44 km². Dengan wilayah lautan yang lebih besar daripada daratan, akses ke pulau-pulau di kabupaten ini merupakan salah satu tantangan dalam pelayanan kesehatan di sana.
Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) yang didanai oleh Pemerintah Australia mengajak Sehati Group untuk berkolaborasi dalam programnya, terutama dalam mengatasi kesenjangan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Pangkep.
Pemanfaatan teknologi untuk perbaikan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil
Penerapan solusi Sehati TeleCTG sendiri dimulai sejak Juni 2019 dengan melakukan uji coba inovatif yang memanfaatkan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Aplikasi Sehati Bidan dan Sehati Dashboard pun diterapkan di Pangkep untuk melihat pergerakan pelayanan secara real-time dan memperbaiki pelayanan kesehatan di sana.
Dari penerapan tersebut beberapa hal positif terlihat nyata dan dirasakan manfaatnya, baik oleh ibu hamil di wilayah tersebut maupun oleh tenaga kesehatan, khususnya yang bertugas memantau kondisi kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut. Melalui Sehati Dashboard, baik puskesmas maupun Dinas Kesehatan setempat dapat melihat pergerakan pelayanan secara real-time. Begitu pun dalam hal kualitas pelayanan, pemantauan dan intervensi yang dilakukan tepat waktu, dapat dicapai dengan bantuan aplikasi dan dashboard.
Selain itu, terlihat adanya peningkatan kualitas ANC (antenatal care) dengan kemampuan ekosistem Sehati dalam mendeteksi pelayanan yang mencakup 10 T. Data yang diperoleh dari penggunaan Sehati Bidan membantu dinas kesehatan setempat dalam mengurangi margin of error yang kerap terjadi dalam pendataan secara manual. Selain tentu saja, data digital tersebut dapat lebih cepat ditarik dan lebih objektif.
Dari pengumpulan data tersebut, dinas kesehatan dapat melakukan perencanaan, kebijakan kesehatan serta intervensi secara lebih efektif. Seperti dirasakan oleh Syalmia Syam, S.ST, M.Kes, Penanggung Jawab Program di Dinas Kesehatan, Kabupaten Pangkep. “Data di Sehati Dashboard bisa menjadi bahan analisa masalah untuk pengajuan program. Selama ini kalau kita mengajukan data ke kecamatan, kabupaten maupun puskesmas secara manual, bisa diragukan. Data digital lebih meyakinkan, karena sulit direkayasa, sehingga advokasi lebih mudah dilakukan,” ucapnya.
Memastikan pelayanan kesehatan ibu hamil selama masa pandemi Covid-19
Memasuki masa pandemi di tahun 2020, pelayanan kesehatan ibu hamil pun menghadapi tantangan baru. Akses ke pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan umum dianggap berisiko bagi ibu hamil karena meningkatkan risiko paparan virus. Di lain pihak, ibu hamil pun menjadi lebih enggan melakukan pemeriksaan, yang sebenarnya dapat membahayakan kondisinya.
Melihat hal ini, Sehati Dashboard dimanfaatkan untuk melakukan penapisan ibu hamil berisiko tinggi untuk tetap dapat mengakses pelayanan kesehatan. Bidan yang mendeteksi adanya ibu hamil berisiko tinggi dan dalam masa aterm melakukan pendekatan kepada ibu tersebut untuk diprioritaskan mendapat pelayanan di faskes. Cara ini juga efektif untuk mengurangi antrian di puskesmas.
Dari data pemeriksaan ibu hamil di Pangkep, selama April-Desember 2020, terdapat 120 ibu yang sudah dalam masa aterm dan risiko tinggi. Dari data Dashboard Sehati tersebut maka fasilitas kesehatan dapat melakukan prioritas terhadap ibu berisiko tinggi dan telah masuk masa aterm tersebut.
Diketahui, selama pandemi Covid-19 itu sendiri, angka kematian ibu dan janin secara global meningkat dari tahun sebelumnya. Tentunya dengan strategi prioritas pelayanan kepada ibu hamil berisiko tinggi dan pemantauan melalui Sehati Dashboard dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu hamil di daerah pemantauan, dalam hal ini Pangkep.