TeleCTG, startup yang menyediakan solusi kesehatan maternal jarak jauh berbasis IoT (Internet of Things), menjadi salah satu yang terpilih mengikuti Google for Startups Accelerator pertama di Indonesia. Dalam program tersebut, bersama 7 startup terpilih lainnya, TeleCTG mengikuti serangkaian program pelatihan dan pengembangan yang berlangsung dari 26 April hingga 10 Juni 2021.
TeleCTG merupakan alat kesehatan berbasis IoT yang memungkinkan bidan untuk memantau kondisi janin dan berkonsultasi dengan dokter kandungan di Pusat Konsultasi. TeleCTG merupakan bagian dari Sehati TeleCTG, yakni ekosistem pelayanan kesehatan maternal jarak jauh, berbasis inovasi dan teknologi tepat guna, yang secara sinergis memberikan informasi lengkap dan real time mengenai kehamilan kepada para penggunanya. Solusi Sehati TeleCTG terdiri dari aplikasi Sehati Bidan, TeleCTG, Sehati Ibu, Sehati Dashboard, dan Pusat Konsultasi yang dapat digunakan oleh bidan, dokter kandungan, ibu hamil, maupun pemerintah pusat dan daerah dalam membuat keputusan, kebijakan, dan proyeksi lebih jelas.
Google for Startups Accelerator: Indonesia itu sendiri merupakan program 6 minggu yang mencakup pemberian materi secara mendalam dan workshop yang berfokus pada desain produk, akuisisi pengguna, pengembangan leadership bagi para pendiri startup, serta mentoring selama 169 jam bersama 47 mentor dari Google dan industri, yang beberapa di antaranya adalah alumni program Accelerator. Program ini juga memfasilitasi koneksi ke 117 venture capital.
“Kami sangat terkesan dengan ide-ide kreatif, energi, dan passion dari 8 founder ini, terlebih lagi karena mereka telah mengatasi berbagai tantangan yang muncul akibat pandemi,” ucap Thye Yeow Bok, Head of Startup Ecosystem SEA dan SAF di Google. “Tujuan dari program ini adalah untuk mempertajam skill para founder dan membantu mereka mengembangkan startup-nya ke tingkat yang lebih tinggi. Saya pun senang sekali bisa melihat mereka terus mengembangkan berbagai solusi untuk Indonesia, yang kini semakin dilengkapi dengan pengetahuan baru.”
“Selain pandemi, tidak dipungkiri kalau saat ini Indonesia juga menghadapi masalah kesehatan lain yaitu stunting, yang potensial menjadi beban demografi bukannya bonus demografi di tahun 2030,” ucap Abraham Auzan, Chief Product Officer, Sehati TeleCTG, dalam presentasinya di Konferensi Pers GFSA: Indonesia (06/07). Hal tersebut merupakan salah satu landasan ketika mendirikan Sehati TeleCTG. “Teknologi TeleCTG ini memungkinkan bidan-bidan di pelosok Indonesia melakukan pendampingan kesehatan bagi ibu hamil, dengan kualitas pelayanan yang setara dengan yang diterima di kota-kota besar,” lanjutnya.
“GFS tidak hanya mengajarkan kami dalam membangun teknologi dengan baik, akan tetapi membangun tim dan leadership yang kuat dalam menyebarkan manfaat TeleCTG ke seluruh penjuru negeri,” ungkap Abraham Auzan.
Selama mengikuti program, Sehati TeleCTG belajar membangun tim yang baik dan menjadi pemimpin yang dapat mengembangkan perusahaan. Lebih dari itu, Sehati TeleCTG juga belajar mengembangkan teknologi secara kredibel, aman, dan tersedia melalui Google Ecosystem, serta mengkomunikasikan dan menerjemahkan nilai-nilai perusahaan menjadi produk yang berdampak.
Menyoal tantangan adaptasi teknologi di daerah terpencil, Abraham menjawab bahwa teknologi yang tepat guna akan disambut dengan baik. “Sebagai pilot project kami bekerja sama dengan Kemendesa PDTT untuk mengadposi TeleCTG di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Teknologi kami disambut hangat bahkan dianggap sebagai ‘hadiah dari Tuhan’ karena sangat membantu bidan terkoneksi dengan dokter kandungan. Dari penggunaan Sehati TeleCTG, Kab. Kupang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu hingga 71% dan Angka Kematian Bayi hingga 25.7%,” tambah Abraham.
Google for Startups Accelerator di Indonesia merupakan evolusi terbaru dari komitmen Google selama bertahun-tahun untuk membangun jaringan yang kuat bersama para founder dan startup di Indonesia. Program ini merupakan yang pertama di Indonesia serta didedikasikan khusus untuk satu negara. Berikut ini delapan startup yang berhasil lulus program: Sehati TeleCTG, aido health, Aruna, CROWDE, Duitin, Pahamify, dan PrivyID.