Alat cardiotocography atau CTG biasa kita jumpai di rumah sakit. Berfungsi memantau detak jantung dan gerak janin serta kontraksi ibu, pengoperasiannya dilakukan oleh dokter spesialis obgyn menjelang minggu persalinan. Fungsi CTG sangat krusial karena mampu mendeteksi fetal distress yang sangat menentukan keselamatan ibu dan bayi.
Memahami krusialnya peran CTG, Sehati Group pun merancang alat CTG portabel berbasis IoMT yang diberi nama TeleCTG. Karena berukuran kecil, harapannya TeleCTG dapat menjangkau pelosok negeri yang minim dokter spesialis obgyn sekalipun. Sebagai gantinya, bidanlah yang berperan dalam pengoperasian TeleCTG ini.
Dalam hal ini, bukan berarti bidan menggantikan peran dokter spesialis obgyn dalam menginterpretasi hasil CTG ibu hamil. Bidan hanya membantu mengoperasikan agar ibu hamil dengan akses minim ke dokter obgyn sekalipun bisa merasakan manfaat CTG. Interpretasi hasil tetap dilakukan oleh dokter obgyn. Begini alurnya.
Bidan Menemui Pasien di Faskes atau Kunjungan Rumah
Karena mudah dibawa dan dayanya mengandalkan baterai, pemeriksaan dengan TeleCTG dapat dilakukan di manapun. Bidan bisa memeriksa pasien di faskes, seperti puskesmas atau BPM, ataupun di rumah pasien seperti yang dilakukan oleh para bidan di Kupang. Di situasi pandemi seperti ini, pemeriksaan TeleCTG di rumah ibu hamil menjadi keunggulan tersendiri karena dapat menghindarkan ibu hamil dari risiko terpapar Covid-19 saat berada di rumah sakit.
Bidan Memasangkan Alat TeleCTG kepada Ibu Hamil
Ibu hamil yang dapat diperiksa dengan TeleCTG adalah ibu dengan usia kehamilan memasuki usia 28 minggu. Usia ini menjadi patokan karena saat itu gerak janin dalam kandungan sudah mulai stabil sehingga detak jantungnya dapat terekam secara konsisten, mengingat pemeriksaan CTG membutuhkan waktu 30 menit.
Bidan perlu memasangkan sensor di perut ibu menggunakan sabuk khusus yang sudah termasuk dalam kelengkapan perangkat TeleCTG. Sensor ini berfungsi mendeteksi kontraksi dan detak jantung janin. Ada pula penghitung gerakan janin (fetal marker) yang dipegang ibu dan tombolnya dapat ditekan setiap kali ibu merasakan gerakan janin.
Rekam Menggunakan Aplikasi Sehati Bidan
Saat pemasangan telah tepat dan detak jantung janin sudah tertangkap oleh sensor, rekam pemeriksaan TeleCTG menggunakan aplikasi Sehati Bidan. Sebelum merekam pemeriksaan TeleCTG, bidan perlu mengisi data pemeriksaan ibu (ANC). Tekan tombol “Mulai” untuk memulai perekaman lalu tekan tombol “Selesai” ketika perekaman sudah berjalan selama 30 menit.
Kirim Perekaman ke Pusat Konsultasi
Setelah kondisi ibu dan janin berhasil direkam menggunakan TeleCTG, bidan dapat mengirimkan hasilnya ke Sehati Konsultasi secara daring. Dokter obgyn di Sehati Konsultasi akan menginterpretasi dan mengirimkan hasilnya kembali kepada bidan dalam rentang waktu maksimal 90 menit untuk pemeriksaan ANC dan maksimal 30 menit untuk pemeriksaan INC.
Cek Hasil Interpretasi di Aplikasi Sehati Bidan
Ketika dokter obgyn sudah selesai menginterpretasi, hasilnya akan tampil di aplikasi Sehati Bidan. Bidan tak perlu repot mengecek aplikasi berkali-kali karena akan ada notifikasi yang muncul saat interpretasi telah selesai dilakukan oleh dokter obgyn.
Sampaikan Interpretasinya kepada Ibu
Terakhir, bidan dapat menyampaikan hasil interpretasi kepada ibu. Hasil TeleCTG yang baik tentu akan membuat ibu merasa lebih aman dan tenang. Sebaliknya, jika ibu perlu dirujuk, ibu pun jadi tahu apa yang mesti dipersiapkan dan apa kendala yang sedang dialami.
Untuk melihat video penggunaan TeleCTG oleh bidan, silakan klik tautan ini.